Penggunaan Aspal Karet Pada Campuran Perkerasan Asphalt Concrete – Binder Course (AC-BC)

Authors

  • Elsa Eka Putri Universitas Andalas
  • Arialde Kaspari Universitas Andalas

DOI:

https://doi.org/10.25077/jbkd.1.1.32-43.2023

Keywords:

Marshall Test, Aspal Karet 7%, Asphalt Concrete-Binder Course

Abstract

Aspal karet adalah aspal penetrasi 60/70 yang dimodifikasi dengan penambahan bahan aditif berupa karet alam dan dapat menjadi alternative untuk perkerasan lentur (Kurniadji, 1999). Penambahan karet alam (lateks) bertujuan untuk meningkatkan kualitas campuran aspal dan membantu pemanfaatan karet alam (lateks) yang ketersediannya cukup banyak di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai parameter Marshall pada perkerasan Asphalt Concrete - Binder Course (AC-BC) dengan menggunakan bahan pengikat aspal karet 7%. Pengujian Marshall dilakukan di laboratorium Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Barat. Ada lima parameter Marshall yang diuji berdasarkan standar Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Revisi 2, yaitu Stabilitas, Void in Mixture, Void Filled with Asphalt, Void in Mineral Aggregate, dan Marshall Quotient. Pada penelitian ini diperoleh hasil nilai stabilitas tertinggi terdapat pada kadar aspal 6% sebesar 1290,0 kg. Nilai VFB tertinggi adalah kadar 6,5% sebesar 78,26. Sedangkan nilai Marshall Quotient tertinggi berapa pada kadar 6,5% sebesar 280,980. Sehingga dapat disimpulkan penggunaan aspal karet 7% pada perkerasan AC-BC diperoleh pada kadar aspal 6.75%.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bina Marga. (2018). Spesifikasi Umum Untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan Revisi 2 Divisi 6 Untuk Perkerasan Aspal. Jakarta Selatan : Dinas Pekerjaan Umum.

Krebs R.D and Walker R.D (1971), Highway Materials, Mc Graw Hills Book Company, New York

Kurnadji. (1999). Pengembangan Aspal Karet Dalam Meningkatkan Mutu Campuran Perkerasan Jalan. PUPR.

Pusari, D. dan Haryanti, S. 2014. Pemanenan Getah Karet (Hevea brasiliensis Muell.Arg) dan Penentuan Kadar Karet Kering (KKK) dengan Variasi Temperatur Pengovenan di PT Djambi Waras Jujuhan Kabupaten Bungo, Jambi. Universitas Diponegoro. Semarang. 22 (2) : 64-74.

Ramadhan, G. B., & Suparma, L. B. (2018). Pengaruh Penggunaan Pasir Kuarsa Pada Laston AC-WC Sebagai Pengganti Agregat Halus. Jurnal HPJI Vol. 4 No. 2 , 91-104

Romadhona, W. (2014), Pengaruh Tipe Gradasi Agregat Terhadap Sifat Beton Aspal Dengan Aspal Starbit E-55 Dengan Aspal Pertamina Pen 60/70 Pada Campuran AC-WC, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

SNI 06-2489-1991, Pemeriksaan Campuran Aspal dengan Alat Marshall. (n.d.).

SNI 1969 : 2008, Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar. (n.d.).

SNI 1970 : 2008, Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus. (n.d.).

SNI 2432-2011, Cara Uji Daktilitas Aspal. (n.d.).

SNI 2433-2011, Cara Uji Titik Nyala dan Titik Bakar dengan Cleveland Open Cup. (n.d.).

SNI 2434-2011, Cara Uji Titik Lembek Aspal dengan Alat Cincin dan Bola. (n.d.).

SNI 2439: 2011, Cara Uji Penyelimutan dan Pengelupasan Campuran Agregat-Aspal. (n.d.).

SNI 2441-2011, Cara Uji Berat Jenis Aspal Padat. (n.d.).

SNI 2456-2011, Cara Uji Penetrasi Aspal. (n.d.).

SNI-2417-2008, Cara Uji Keausan Agregat dengan Mesin Abrasi Los Angeles. (n.d.).

Sukirman, S. 1999. Perkerasan Lentur Jalan Raya. Bandung

jurnal BKD universitas andalas

Published

30-05-2023

How to Cite

Putri, E. E., & Kaspari, A. (2023). Penggunaan Aspal Karet Pada Campuran Perkerasan Asphalt Concrete – Binder Course (AC-BC). Jurnal Bangunan, Konstruksi & Desain, 1(1), 32–43. https://doi.org/10.25077/jbkd.1.1.32-43.2023

Issue

Section

Articles